A. Kandungan Asap Rokok
Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan
partikel.komponen gas terdiri dari karbon monoksida, karbon dioksida,
hydrogen sianida, amoniak, oksida dari nitrogen, dan senyawa
hidrokarbon. Adapun komponen partikel terdiri dari tar, nikotin,
benzopiren, fenol, dan kadmium.
Asap yang dihembuskan para perokok dapat di bagi atas asap utama dan
asap samping. Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung
oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang
disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau
perokok pasif. Terdapat 4000 jenis bahan kimia dalam rokok, dan 40 jenis
di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dimana
bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping. Misalnya
karbon monoksida, 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping
daripada asap utama ,
benzopiren 3 kali, dan ammonia 50 kali. Bahan
bahan ini dapat bertahan di ruangan berjam jam lamanya.
B. Penyakit Akibat Merokok
Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru-paru.
Akibat perubahan anatomi saluran pernapasan tersebut, pada perokok akan
timbul perubahan fungsi paru-paru. Merokok juga merupakan penyebab
timbulnya penyakit obstruksi paru menahun, termasuk emfisema
(pembengkakan paru-paru), bronkitis kronis. Dan asma.
Merokok menjadi pemicu utama penyebab penyakit kanker paru-paru.
Hubungan tersebut telah diteliti dan akhirnya secara tegas memang bahwa
rokok sebagai penyebab utama kanker paru-paru. Dibandingkan dengan bukan
seorang perokok, kemungkinan timbulnya kenker paru-paru pada perokok
mencapai 10-30 kali lipat.
Gangguan yang ditimbulkan akibat merokok antara lain sebagai berikut.
1. Jantung Koroner
Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung
koroner. Merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan
pembuluh darah perifer.
2. Stroke
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersifat mendadak sehingga pecah
banyak dikaitkan dengan kegiatan merokok. Risiko stroke dan risiko
kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan bukan perokok
3. Memudahkan Terjangkit AIDS
Dalam penelitian yang banyak dilakukan di amerika serikat dan
inggris, didapatkan kebiasaan merokok memperbesar kemungkinan timbulnya
AIDS pada pengidap HIV. Pada kelompok perokok, AIDS timbul rata-rata
dalam 8,17 bulan, sedangkan pada kelompok bukan perokok timbul setelah
14,5 bulan. Ternyata merokok menurunkan kekebalan tubuh sehingga lebih
mudah terkena AIDS.
4. Gangguan Fisiologis
Nikotin menyebabkan ketagihan. Selain itu, nikotin juga merangsang
pelepasan andrenalin, meningkatan frekuensi jantung, tekanan darah, dan
kebutuhan oksigen jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak,
dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin juga dapat mengaktifkan
trombositsehingga terjadi adhesi (penempelan) trombosit ke dalam
pembuluh darah.
Karbon monoksida melarutkan hemoglobin, sehingga persediaan opksigen
untuk jaringan tubuh menurun. CO menggantikan tempat oksigen di
hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis
(pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). CO membuat darah
mengental dan mudah menggumpal