1. Teknologi perkapalan seperti
Kapal laut dan kapal Selam
Teknologi perkapalan merupakan
contoh hasil aplikasi ata penerapan hukum Archimedes yang paling sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kapan laut terbuat dari besi atau
kayu yang di buat berongga dibagian tengahnya. Rongga pada bagian tengah kapal
laut ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan badan kapal
besar. Aplikasi ini bedasarkan bunyi hukum Archimedes dimana gaya apung suatu
benda sebanding dengan banyaknya
air yang dipindahkan. Dengan menggunakan
prinsip tersebut maka kapal laut bisa terapung dan tidak tenggelam.
Berbeda dengan kapal selam yang
memang di kehendaki untuk bisa tenggelam di air dan juga mengapung di udara. Untuk
itu pada bagian tertentu dari kapal selam di persiapkan sebuah rongga yang
dapat menampung sejumlah air laut yang bisa di isi dan di buang sesuai
kebutuhan. Saat ingin menyelam, rongga tersebut di isi dengan air laut sehingga
berat kapal selam bertambah. Sedangkan saat ingin mengapung, air laut dalam
rongga tersebut di keluarkan sehingga bobot kapal selam menjadi ringan dan
mampu melayang di permukaan.
2. Alat pengukur massa jenis
(Hidrometer)
Hidrometer adalah sebuah alat yang
digunakan untuk mengukur massa jenis zat cair. Hidrometer merupakan contoh
penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari yang paling sederhana. Cara
kerja hidrometer merupakan realisasi bunyi hukum archimede, dimana suatu benda
yang dimasukan kedalam zat cair sebagian atau keseluruhan akan mengalami gaya
keatas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan.Jika
hidrometer dicelupkan ke dalam zat cair, sebagian alat tersebut akan tenggelam.
Makin besar massa jenis zat cair, Makin sedikit bagian hidrometer yang
tenggelam. Seberapa banyak air yang dipindahkan oleh hidrometer akan tertera
pada skala yang terdapat pada alat hidrometer.
3. Jembatan Poton
Jembatan poton adalah sebuah
jembatan yang terbuat dari kumpulan drum-drum kosong yang melayang diatas air
dan diatur sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah jembatan. Jembatan poton
disebut juga jembatan apung. Untuk bisa di jadikan sebagai jembatan, drum-drum
tersebut harus berada dalam kondisi kosong dan tertutup rapat sehingga udara di
dalam drum tidak dapat keluar dan air tidak dapat masuk kedalam. Dengan cara
itu berat jenis drum dapat diminimalkan sehingga bisa terapung di atas
permukaan air
.
4. Teknologi Balon Udara
Balon udara adalah penerapan prinsip
Archimedes di udara. Jadi ternyata aplikasi hukum Archinedes tidak hanya
berlaku untuk benda cair tetapi juga benda gas. Untuk dapat terbang melayang di
udara, balon udara harus diisi dengan gas yang bermassa jenis lebih kecil dari
massa jenis udara atmosfer, sehingga, balon udara dapat terbang karena mendapat
gaya keatas, misalnya diisi udara yang dipanaskan. Udara yang dipanaskan
memiliki tingkat kerenggangan lebih besar daripada udara biasa. Sehingga masa
jenis udara tersebut menjadi ringgan.